my self in seal

my self in seal
what do you think ?
Boleh liat liat .. cuma jangan nyolong

Minggu, 04 November 2012

RANCANGAN LAYOUT SISTEM VIDEO TELE KONFERENSI NYATA


Latar Belakang
Pemanfaatan video tele konferensi sebagian besar belum memberikan 'rasa' seperti berhadapan langsung dengan lawan bicara dikarenakan ukuran tampilan video dan suara kurang mendekati bentuk nyata.
Penelitian ini mencoba mengembangkan rancangan model agar pada real video tele konferensi dapat memberikan efek nyata dengan ukuran tampilan video seperti ukuran sebenarnya. Selain mengembangkan rancangan, penelitian ini juga melihat kualitas gambar yang dihasilkan terhadap ketersediaan bandwidth dari saluran komunikasi.
 Dengan mengatur jarak proyektor, cermin datar, penempatan kamera dan media tampilan layar atau kain yang tepat akan didapatkan hasil gambar yang real dan proporsi yang sesuai. Dari percobaan didapatkan hasil bahwa kualitas gambar yang baik dapat dilihat sampai dengan 25 fps dengan rentang bandwidth 32Kbps-1920Kbps baik pada jalur wired ataupun wireless.

Perumusan Masalah
1.     Permasalahan QoS yang kurang memadai.
2.     Mengetahui parameter QoS dan bagaimana mengatasi QoS yang buruk melalui perangkat lunak.3.
3.     Bagaimana membuat  ruang conference menjadi terasa seperti real.

Tujuan
Untuk mengembangkan rancangan model agar pada real video tele konferensi dapat memberikan efek nyata dengan ukuran tampilan seperti nyata meskipun terpisah oleh jarak.

Metodologi
Dalam penulisan ini menggunakan 2 Penelitian yaitu :
1.Penelitian Kepustakaan
Penelitian dilakukan dengan menggunakan
literatur (kepustakaan) dari penelitian
sebelumnya.
2.Penelitian Percobaan
Penelitian dilakukan dengan melakukan
perancangan pada tata letak sistem video tele
konferensi serta meneliti beberapa variable
pada hasil video yang didapat.

Inti Pembahasan
Melakukan implementasi aplikasi meetme room untuk layanan conference menggunakan telepon berbasis internet atau VoIP, mendapatkan hasil
pengukuran QoS (Quality of Service) dengan hasil jitter rata-rata dan nilai throughput yang mempunyai nilai relatif sebanding dengan jumlah
user yang bergabung dalam room.
Mencoba menganalisa video tele konferensi dengan memanfaatkan akses data berkecepatan tinggi pada jaringan UMTS. Salah satu ISP yang memanfaatkan teknologi UMTS adalah Indosat Mega Media (IM2). Kualitas video tele konferensi diukur dengan parameter-parameter yang meliputi Delay, Packet loss, Peak Signal to Noise Ratio (PSNR), Structural Similarity (SSIM) dan Metode E-Model yang menekankan pada nilai delay dan
packet loss yang terjadi pada aplikasi real time.


Kesimpulan

Berdasarkan pada percobaan mengenai Perancangan Layout Sistem Video Tele Konferensi Nyata, dapat ditarik beberapa kesimpulan :
1. Rancangan telah berhasil dilakukan dengan pengaturan jarak proyektor, cermin datar,penempatan kamera dan media tampilan layar
atau kain yang tepat.
2. Pengucapan lafal yang baik dan pengaturan volume suara yang sesuai dapat membantu artikulasi suara menjadi lebih terdengar.
3. Penggunaan bitrate yang tepat dapat membantu menghasilkan video tele konferensi tanpa delay. Semakin besar bitrate, kualitas output akan semakin baik, namun lebih rentan terhadap delay.
4. Bandwidth harus tercukupi dengan baik.


Daftar Pustaka

[1] Bayupati, I Putu Agung; Rosmansyah, Yusep;
Sembiring, Jaka dan Mahendra, Okki.,
2006,Infrastruktur arsitektur multimedia pada
sistem Interactive Distance Learning”,
Bandung.
[2] Danyal, Akhmad; Yuliana, Mike dan Arifin.,
2010, “Implementasi MeetMe Rooms Untuk
Layanan Conference Berbasis Asterisk for
Java”, Surabaya.
[3] Handojo, Andreas; Chandra, Robin dan
Andjarwirawan, Justinus., 2009, ”Aplikasi video
conference dengan kemampuan beroperasi pada
ipv4 dan ipv6”, Seminar Nasional Aplikasi
Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009)
,Yogyakarta, 20 Juni 2009.
[4] Noviandari, Irma; Munadi, Rendy dan
Hafidudin., 2007, “Implementasi video
conference pada jaringan STT telkom dengan
protokol h.323 berbasis web”, Seminar Nasional
Aplikasi Teknologi Informasi 2007 (SNATI
2007) , Yogyakarta, 16 Juni 2007
[5] Sari, Riri Fitri dan Ferdiansyah, Chairu.,2006
Implementasi dan Integrasi Aplikasi Learning
Management System dan Grid Computing untuk
Meningkatkan Efektifitas Online Course”,
Depok.
[6] Seong-Hoon Kang and Sung-Han Ki., 1996,
Realistic Audio Teleconferencing using
Binaural and Auralization Techniques”.
[7] Wijaya, Made Handy Iswara Pasek; Usman,
Uke Kurniawan dan Irawati, Indrarini Dyah.,
2010,”Analisa performansi implementasi
layanan video conference pada jaringan UMTS
(studi kasus: ISP Indosat M2)”, Konferensi
Nasional Sistem dan Informatika 2010; Bali,
November 13, 2010.