my self in seal

my self in seal
what do you think ?
Boleh liat liat .. cuma jangan nyolong

Jumat, 22 Maret 2013

Analisa Tulisan Berdasarkan Diksi

 

Survei: Publik Makin Ragu dengan Komitmen SBY

TEMPO.CO , Jakarta: Lingkaran Survei Indonesia meyebutkan langkah Susilo Bambang Yudhoyono mengambil alih kemudi di Partai Demokrat dan melengserkan Anas Urbaningrum, diyakini publik akan mempengaruhi kinerja presiden SBY mengurus negara.
Dalam pertanyaan LSI yang diajukan kepada 1.200 responden di 33 provinsi, hasil survei menunjukkan bahwa 67 persen responden yakin kinerja SBY akan terkena dampak atau terpengaruh keputusan Presiden RI ini mengurus internal partai.
"Hanya 32,67 persen publik yang yakin bahwa turun tangannya SBY mengurusi Partai Demokrat tidak mengganggu tugas dan tanggung jawabnya selaku presiden," ujar peneliti LSI Barkah Patimahu saat menggelar konferensi pers, Minggu, 17 Februari 2013.
Sebaliknya publik, lanjut Barkah, juga tak yakin langkah SBY mengambil alih kemudi Partai Demokrat akan memperbaiki elektabilitas partai. "Sebanyak 60,38 persen publik tidak yakin bahwa elektabilitas Partai Demokrat bisa membaik di bawah komando SBY. Dan, hanya 27,31 persen yang yakin SBY dapat mengembalikan dukungan Partai Demokrat di Pemilu 2014," ujar Barkah.
Menurut publik, pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat oleh Presiden SBY justru memunculkan dua ironi. Pertama, publik makin ragu dengan komitmen Presiden SBY dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai presiden. Publik menilai presiden lebih fokus pada kepentingan partai.
Kedua, publik menilai penyelamatan partai ala SBY tak mampu mendongkrak elektabilitas partai.
LSI melakukan survei pada 11-14 Februari. Survei yang dilakukan LSI menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden 1.200 penduduk yang tersebar di 33 provinsi.
Wawancara menggunakan handset atau quick poll. Margin error mencapai 2,9 persen. Survei dilangkapi dengan riset kualitatif, yakni forum group discussion, wawancara mendalam, dan analis media nasional.
FEBRIANA FIRDAUS
 
No
Kesalahan
Perbaikan
1
Lingkaran Survei Indonesia meyebutkan langkah Susilo Bambang Yudhoyono mengambil alih kemudi di Partai Demokrat dan melengserkan Anas Urbaningrum, diyakini publik akan mempengaruhi kinerja presiden SBY mengurus negara.
Lingkaran Survei  Indonseia menyebutkan langkah Susilo Bambang Yudhoyono,mengambil alih kemudi di Partai Demokrat dan melengserkan Anas Urbaningrum,diyakini publik akan mempengaruhi kinerja presiden SBY mengurus negara.
2
Dalam pertanyaan LSI yang diajukan kepada 1.200 responden di 33 provinsi, hasil survei menunjukkan bahwa 67 persen responden yakin kinerja SBY akan terkena dampak atau terpengaruh keputusan Presiden RI ini mengurus internal partai.
Dalam pertanyaan LSI yang diajukan kepada 1.200 responden di 33 provinsi, hasil survei menunjukkan bahwa 67 persen responden yakin kinerja SBY akan terkena dampak atau terkena pengaruh keputusan Presiden RI ini mengurus internal partai
3
Sebaliknya publik, lanjut Barkah, juga tak yakin langkah SBY mengambil alih kemudi Partai Demokrat akan memperbaiki elektabilitas partai. "Sebanyak 60,38 persen publik tidak yakin bahwa elektabilitas Partai Demokrat bisa membaik di bawah komando SBY. Dan, hanya 27,31 persen yang yakin SBY dapat mengembalikan dukungan Partai Demokrat di Pemilu 2014," ujar Barkah.
Sebaliknya publik, lanjut Barkah, juga tidak yakin langkah SBY mengambil alih kekuasaan Partai Demokrat akan memperbaiki elektabilitas partai. "Sebanyak 60,38 persen publik tidak yakin bahwa elektabilitas Partai Demokrat bisa membaik di bawah komando SBY. Dan, hanya 27,31 persen yang yakin SBY dapat mengembalikan dukungan Partai Demokrat di Pemilu 2014," ujar Barkah.

4
Menurut publik, pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat oleh Presiden SBY justru memunculkan dua ironi. Pertama, publik makin ragu dengan komitmen Presiden SBY dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai presiden. Publik menilai presiden lebih fokus pada kepentingan partai.
Menurut publik, pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat oleh Presiden SBY justru menimbulkan dua ironi. Pertama, publik semakin ragu dengan komitmen Presiden SBY dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai presiden. Publik menilai presiden lebih fokus kepada kepentingan partai.
5
Kedua, publik menilai penyelamatan partai ala SBY tak mampu mendongkrak elektabilitas partai
Kedua, publik menilai penyelamatan partai yang dilakukan SBY tidak mampu meningkatkan elektabilitas partai