Survei: Publik Makin Ragu dengan Komitmen SBY
TEMPO.CO , Jakarta:
Lingkaran Survei Indonesia meyebutkan langkah Susilo Bambang Yudhoyono
mengambil alih kemudi di Partai Demokrat dan melengserkan Anas
Urbaningrum, diyakini publik akan mempengaruhi kinerja presiden SBY
mengurus negara.
Dalam pertanyaan LSI yang diajukan kepada 1.200 responden di 33
provinsi, hasil survei menunjukkan bahwa 67 persen responden yakin
kinerja SBY akan terkena dampak atau terpengaruh keputusan Presiden RI
ini mengurus internal partai."Hanya 32,67 persen publik yang yakin bahwa turun tangannya SBY mengurusi Partai Demokrat tidak mengganggu tugas dan tanggung jawabnya selaku presiden," ujar peneliti LSI Barkah Patimahu saat menggelar konferensi pers, Minggu, 17 Februari 2013.
Sebaliknya publik, lanjut Barkah, juga tak yakin langkah SBY mengambil alih kemudi Partai Demokrat akan memperbaiki elektabilitas partai. "Sebanyak 60,38 persen publik tidak yakin bahwa elektabilitas Partai Demokrat bisa membaik di bawah komando SBY. Dan, hanya 27,31 persen yang yakin SBY dapat mengembalikan dukungan Partai Demokrat di Pemilu 2014," ujar Barkah.
Menurut publik, pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat oleh Presiden SBY justru memunculkan dua ironi. Pertama, publik makin ragu dengan komitmen Presiden SBY dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai presiden. Publik menilai presiden lebih fokus pada kepentingan partai.
Kedua, publik menilai penyelamatan partai ala SBY tak mampu mendongkrak elektabilitas partai.
LSI melakukan survei pada 11-14 Februari. Survei yang dilakukan LSI menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah responden 1.200 penduduk yang tersebar di 33 provinsi.
Wawancara menggunakan handset atau quick poll. Margin error mencapai 2,9 persen. Survei dilangkapi dengan riset kualitatif, yakni forum group discussion, wawancara mendalam, dan analis media nasional.
FEBRIANA FIRDAUS
No
|
Kesalahan
|
Perbaikan
|
1
|
Lingkaran Survei Indonesia meyebutkan langkah Susilo Bambang Yudhoyono
mengambil alih kemudi di Partai Demokrat dan melengserkan Anas Urbaningrum,
diyakini publik akan mempengaruhi kinerja presiden SBY mengurus negara.
|
Lingkaran
Survei Indonseia menyebutkan langkah Susilo Bambang
Yudhoyono,mengambil alih kemudi di Partai Demokrat dan melengserkan Anas
Urbaningrum,diyakini publik akan mempengaruhi kinerja presiden SBY mengurus
negara.
|
2
|
Dalam
pertanyaan LSI yang diajukan kepada 1.200 responden di 33 provinsi, hasil
survei menunjukkan bahwa 67 persen responden yakin kinerja SBY akan terkena
dampak atau terpengaruh
keputusan Presiden RI ini mengurus internal partai.
|
Dalam
pertanyaan LSI yang diajukan kepada 1.200 responden di 33 provinsi, hasil
survei menunjukkan bahwa 67 persen responden yakin kinerja SBY akan terkena
dampak atau terkena
pengaruh keputusan Presiden RI ini mengurus internal partai
|
3
|
Sebaliknya
publik, lanjut Barkah, juga tak yakin langkah SBY mengambil alih kemudi Partai
Demokrat akan memperbaiki elektabilitas partai. "Sebanyak 60,38 persen
publik tidak yakin bahwa elektabilitas Partai Demokrat bisa membaik di bawah
komando SBY. Dan, hanya 27,31 persen yang yakin SBY dapat mengembalikan
dukungan Partai Demokrat di Pemilu 2014," ujar Barkah.
|
Sebaliknya
publik, lanjut Barkah, juga tidak yakin langkah SBY mengambil alih kekuasaan Partai
Demokrat akan memperbaiki elektabilitas partai. "Sebanyak 60,38 persen
publik tidak yakin bahwa elektabilitas Partai Demokrat bisa membaik di bawah
komando SBY. Dan, hanya 27,31 persen yang yakin SBY dapat mengembalikan
dukungan Partai Demokrat di Pemilu 2014," ujar Barkah.
|
4
|
Menurut
publik, pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat oleh Presiden SBY justru memunculkan
dua ironi. Pertama, publik makin
ragu dengan komitmen Presiden SBY dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
sebagai presiden. Publik menilai presiden lebih fokus pada kepentingan partai.
|
Menurut
publik, pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat oleh Presiden SBY justru
menimbulkan
dua ironi. Pertama, publik semakin ragu
dengan komitmen Presiden SBY dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab
sebagai presiden. Publik menilai presiden lebih fokus kepada kepentingan partai.
|
5
|
Kedua,
publik menilai penyelamatan partai ala SBY tak mampu mendongkrak elektabilitas
partai
|
Kedua,
publik menilai penyelamatan partai yang dilakukan SBY tidak mampu
meningkatkan
elektabilitas partai
|