my self in seal

my self in seal
what do you think ?
Boleh liat liat .. cuma jangan nyolong

Kamis, 04 November 2010

BANJIR DI IBU KOTA MEMBUAT MACET

Kombinasi antara penurunan permukaan tanah, tingginya intensitas hujan, dan berkurangnya daya tampung sungai membuat Jakarta dapat dilanda banjir yang lebih besar dibanding tahun 2007. Jika tidak segera diantisipasi, maka banjir besar hanya tinggal menunggu waktu. Tunggu saja terjadinya hujan deras di Bogor dan di Jakarta yang bersamaan dengan pasang naik air laut. Jakarta pasti dilanda banjir besar.
langkah yang paling cepat untuk mencegah banjir adalah mengeruk ke-13 sungai guna meningkatkan daya tampung sungai. Sungai-sungai di Jakarta mengalami pendangkalan parah sehingga hujan lokal dalam waktu singkat dapat membuat sungai meluap dan menggenangi permukiman sekitarnya. pemerintah pusat diminta segera merealisasikan rencana pengerukan 13 sungai utama di Jakarta. Semua hambatan birokrasi harus dihilangkan agar Ibu Kota negara tidak dilanda banjir pada puncak musim hujan nanti.
Program pengerukan 13 sungai utama di Jakarta sudah tertunda selama satu tahun karena banyak hambatan birokrasi. Salah satunya adalah kewajiban Pemprov DKI Jakarta menghasilkan keuntungan ekonomi dari penerusan pinjaman Bank Dunia dari pemerintah pusat ke Pemp.
Tidak ada keuntungan ekonomi secara langsung dari pengerukan sungai. Namun, pencegahan banjir dapat mencegah kerugian triliunan rupiah karena semua aktivitas ekonomi di Jakarta terhenti saat banjir. banyak langkah untuk mencegah banjir. Dari 2008 sampai 2010, Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta sudah mengeruk 78 segmen sungai sehingga aliran air bakal lebih lancar.
Selain itu, DKI juga sudah memasang 179 pompa air di berbagai lokasi rawan banjir dan menyiapkan 83 pompa air yang dapat dipindah untuk membantu mengeringkan genangan di lokasi-lokasi yang tidak terjangkau.
Banjir masih mungkin dapat terjadi, tetapi Pemprov DKI sudah siap mengantisipasinya
Hujan lebat yang mengguyur Jakarta membuat ibukota lumpuh. Hampir semua kawasan banjir. Bahkan sejumlah kawasan langganan banjir tinggi air mencapai leher orang dewasa. Rumah pejabat hingga artis tak luput disambangi air banjir.

Kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, misalnya, ketinggian air mencapai setinggi leher orang dewasa. Warga pun terlihat pasrah
Air mulai meninggi sejak pukul 15.30 WIB dan mencapai ketinggian seleher orang dewasa sekitar dua jam kemudian. Semakin masuk ke dalam Jl. Teladan, ketinggian air banjir limpahan anak sungai di sekitar kawasan itu pun semakin bertambah.

Suasana tampak gelap gulita sebab warga berinisiatif memadamkan aliran listrik di rumahnya masing-masing. Tindakan ini untuk mencegah adanya warga yang tersengat aliran listrik atau hubungan arus pendek penyebab kebakaran.
Ruas-ruas jalan di ibukota Jakarta sebagian besar juga tergenang air yang cukup tinggi. Kemacetan pun tak dapat dihindari akibat banyak kendaraan terjebak banjir. Ruas Jalan Sudirman, tepatnya depan Ratu Plaza, genangan air mencapai sekitar 50 cm sehingga lalu lintas yang mengarah ke Semanggi terpantau padat.

Genangan air setinggi 20-25 cm di depan Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jl. Pattimura, berimbas lalin yang dari arah Blok M padat. Genangan air setinggi 50 cm juga terjadi di Kawasan SCBD tepatnya depan Gedung Energi.

Di Arteri Gatot Subroto banjir setinggi 50 cm menggenangi ruas jalan, khususnya depan Gedung Depnaker. Akibatnya lalu lintas menuju Pancoran padat merayap karena banyak kendaraan melambatkan lajunya ketika melintas genangan.

Ruas Jalan Dewi Sartika yang mengarah Cawang juga terlihat macet akibat adanya genangan air. Tidak jauh dari lokasi tersebut genangan air juga terjadi di Gedung Wika Cawang, di mana ketinggian air mencapai 30-40 cm. Underpass Cawang juga dilaporkan tergenang, mengakibatkan lalin dari Otista, Dewi Sartika, dan Pancoran padat.

Jalan Permata Hijau, Jakarta Selatan, dilaporkan tersendat akibat genangan air menjelang ITC Permata Hijau. Jalan H. Saidi dari arah Ciledug Raya ke Kodam Bintaro banjir terjadi sepanjang 100 meter dengan ketinggian hampir mencapai setinggi betis orang dewasa.

Jalan Warung Buncit Raya juga terputus akibat banjir sepinggang di putaran depan Klinik RHC. Arus lalu lintas arah Mampang ataupun Ragunan berhenti total selama berjam-jam. Padahal putaran ini sudah ditinggikan untuk mencegah banjir. Namun semua percuma saja sebab kawasan itu tetap saja kebanjiran.

Banyak sepeda motor dan mobil yang nekat menerobos, kemudian terjebak dan mati mesin. Sejumlah pengendara motor tampak pasrah menuntun motor mereka yang mati melintasi jalan.
Ratusan warga juga memadati daerah ini. Sebagian warga setempat dan sisanya para penumpang angkutan umum yang akhirnya memutuskan jalan kaki ke arah Pejaten ataupun Mampang.

Warga mencoba mencari untung dengan menyewakan gerobak penyeberangan. Tarif sekali menyeberang Rp 10-15 ribu tergantung tawar-menawar. Kemacetan di kawasan ini sudah berlangsung sejak sore hari. Semakin malam, kemacetan bertambah memburuk.
Gedung Bundar Kejaksaan Agung juga kebanjiran. Bahkan, luapan air hujan berwarna coklat keluar dari dalam gedung.
Beberapa tukang bangunan tampak susah payah menyurutkan air yang melimpah keluar. Diduga luapan air berasal dari proyek renovasi yang sedang dilakukan di Gedung Bundar. Kendati begitu, baik wartawan cetak maupun elektronik tak merasa terganggu terhadap banjir dadakan tersebut.
Kalau ini tidak ada solusi, bukan tidak mungkin kebanjiran di Jakarta makin tinggi. Kemacetan sebagai imbas dari banjir yang menggenangi Jakarta juga makin parah,
persoalan banjir dan kemacetan di Jakarta memang sudah akut. Karena itu semua warga Jakarta terus-terusan kena imbasnya, tidak peduli rakyat atau pejabat publik.

Sekarang ini kita merasakan akibat dari kebijakan penanganan Ibukota yang tidak pas sehingga persoalan seperti banjir dan macet pun menghantui kita,

sumber : kompas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar