Kita semua mengetahui bahwa pada tanggal 4 Oktober 2010 yang lalu banjir di waisor di susul dengan Gempa serta Tsunami dan Meletusnya gunung merapi yg menyebabkan lebih dari ratusan jiwa meninggaldunia . Ratusan orang meninggal, Ribuan orang luka-luka dan ratusan ribu org mengungsi tanpa tau harus kemana mereka selanjutnya. Tentu sebagai manusia pemerintah juga memiliki rasa ketidak sanggupan dalam menangani ini semua sekaligus. Lalu siapa yang harus dan patut untuk di persalahkan ?? Apakah negri di beri sebuah cobaan untuk menjadi negri yg lebih baik ? atau ini adalah sebuah teguran dari yang maha kuasa akibat dari tingkah laku manusia di Indonesia yang belakangan ini telah lupa terhadap sang pencipta ??
Banjir bandang di Wasior yg di sebabkan oleh meluapnya 2 buah sungai yaitu kali angris dan kali kiot itu menyapu hamper sebagian besar kota waisor. Selain itu banjir juga di sebabkan karna hujan yang terus menerus menrepa kota tersebut sehingga menambah daya volume air lebih besar. Malam yg gelap gulita tersebut kemudian penuh dengan teriakan-teriakan histeris. Mereka berhamburan mencari tempat tinggi untuk menyelamatkan diri. Tak ada yang perduli akan sesame, tak ada yang tau apa yang mereka harus lakukan.
Ketika air surut, mereka mulai satu persatu mencari sanak saudaranya. Tak banyak yg mereka perbuat, hanya mencari satu demi satu mayat yang di evakuasi oleh petugas dan berharap mereka menemukan sanak saudaranya yang mungkin telah terbujur kaku. Mereka hanya bisa mengaharapkan bantuan dari para donator untuk bertahan hidup.
Belum selesai masalah pemerintah menangani bencana di waisor, Selang 3 pekan tepatnya 21 Oktober 2010 Barat Indonesia tepatnya di Mentawai di hantam Gempa yang berekekuatan 7.2 SR serta di susul dengan Ombak Besar tsunami yang melululantahkan seluruh Kepulauan Mentawai. Ratusan orang meninggal dan masih banyak yg sampai sekarang belum di temukan. Hanya puing-puing dari bangunan runtuh yang tersiak tsunami. Bantuan dari pemerintah pun segera dating, satu persatu mayat di evakuasi, bantuan silih dating berganti. Namun karna keadaan letak lokasi bencana yang sangat sulit untuk di jangkau, maka bantuan sempat terhambat dan para korban hanya bisa makan serta tidur ala kadarnya yang sangat jauh dari kata layak pakai.
Tidak ada sepekan berselang, bencana kini terjadi di tengah tengah Negara Indonesia. Merapi yang sebelumnya meletus pada 2006 lalu, kini menyemburkan awan panas yang lebih besar. Puluhan orang meninggal, ratusan hewan ternak mati, ratusan orang mengungsi. Kejadian itu begitu cepat sehingga tak ada yang menyangka kejadian tersebut. Juru Kunci “ Mbah Marijan” pun tak luput dari keganasan merapi. Beliau meninggal di rumahnya beserta wartawan dan warga sekitar. Abu vulkanik yang menyebar ke desa desa pun meyebabkan aktifitas mati total. Bahkan sampai satu minggu setelah meletus status gunung merapi masih berbahaya dan warga di wajibkan mengungsi dengan radius 20 km dari puncak merapi.
Mereka yang mengungsi pun sangat dalam keadaan menyedihkan. Makan seadanya, tidur dengan keadaan yang sangat minim fasilitas. Hanya uluran tangan dan uluran tangan dari para dermawan yang mereka butuhkan.
Lalu kemana pemerintah ?? apa yang di lakukan untuk menangani keadaan ini ? pemerintah telah berupaya dengan semaksimal mungkin untuk menanggapi situasi ini. Personil TNI pun turun langsung untuk membantu evakuasi korban.
Ini sebenarnya bukan tanggung jawab pemerintah sepenuhnya untuk mengatasi bencana yang terjadi di Indonesia. Seluruh warga di harapkan ikut andil untuk membantu para korban-korban bencana tersebut, jika kita tidak bisa membantu dengan tenaga, bantu lah dengan materi, jika kita tidak memiliki materi, cukup dengan mendoakan dengan ikhlas untuk para korban. Jangan kita menjadi org yang acuh tak acuh dan merasa bahwa itu derita mereka. Ingat jika ini terjadi pada diri kita ?? apakah anda semua ingin orang lain berprilaku seperti itu terhadap diri anda sendiri ??
Coba lah untuk memahami orang lain, karna anda adalah mahkluk social.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar